Selasa, 03 April 2012



VIVAnews – Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menyatakan, pemanggilan sejumlah menteri hari ini, 2 April 2012, ke kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas tidak terkait dengan reshuffle atau perombakan kabinet.

Ia menegaskan, pemanggilan menteri itu dilakukan terkait perkembangan pemerintahan. “Karena keterbatasan kegiatan di Istana hari ini, maka pertemuan di Cikeas,” jelas Julian.

Julian mengaku belum mendapat informasi apakah Presiden SBY akan merombak kabinet pasca “pembelotan” PKS yang menentang kenaikan harga bahan bakar minyak pada rapat paripurna DPR pekan lalu. “Reshuffle itu hak prerogatif presiden. Saya tidak bisa berkomentar,” ujar Julian.
Pasca paripurna BBM, Demokrat mendesak PKS keluar dari koalisi. Menteri-menteri PKS pun diminta keluar dari kabinet SBY.

“Kesetiaan mendukung Presiden SBY seharusnya bukanlah kesetiaan dua kaki, di mana berbeda antara janji dan kenyataan,” kata ketua DPP Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin.

Menurut dia, jika PKS melanggar makna dan komitmen sebagai koalisi, maka tidak ada gunanya lagi mereka berada dalam koalisi. “Bila ada partai politik yang tidak at home di koalisi dan seringkali berbeda pendapat, maka akan sangat terhormat jika mereka mundur dan bersikap sebagai oposisi tulen yang solutif,” tegas putra Menteri Hukum dan HAM itu, Amir Syamsuddin, itu.

PKS sendiri membantah disebut sebagai partai pengkhianat terkait langkah mereka menetang kenaikan harga bahan bakar minyak. “Itu bukan pengkhianatan atau mbalelo. Itu merupakan upaya kontrol PKS terhadap pelaksanaan koalisi dan pemerintahan,” kata Juru Bicara PKS, Mardani Ali Sera, beralasan.


OASE

SYARIAH

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan